Thursday, July 30, 2009

Susahnya Ngurus Pindah


Susahnyaaaaa ngurus pindah, sudah empat tahun saya jadi pns di kab.kolaka, menikah dengan sesorang yang bertugas di kota bau-bau, dengan latar belakang suami dan saya yang asli bau-bau, saya pikir akan mudah saja mengurus pindah ke kota bau-bau, ada seorang teman yang menyatakan klu pindah mengikuti tugas suami, tidak akan dipersulit, tapi kenyataannya luar biasa sulit, sejak 3 tahun yang lalu begitu saya resmi menjadi pns berkas permohonan pindah sudah saya ajukan dan sampai sekarang tetap tidak ada kabar, setiap bulan saya ngambil izin khusus untuk ngecek dan setiap bulan juga saya dicuekkan, tidak ada walikota, walikota sibuk, walikota ke jakarta, mereka tidak mengerti bagaimana rasanya. ibu saya tak hentinya merasa sedih sampai mempengaruhi kesehatannya, dia khawatir akan selalu hidup sendiri di bau-bau, dan saya hanya bisa cemas melihat kesehatannya yang makin mundur.

Yang membuat saya makin merasa sedih adalah kenyataan bahwa orang lain bisa pindah dengan mudah ke kota bau-bau, orang-orang yang tidak dalam kondisi harus pindah, saya bertemu dengan seorang teman dia malah sudah 2x pindah, yang pertama dari kota bau-bau ke sulsel dan kedua pindah kembali dari sulsel ke bau-bau, kenapa mereka bisa semudah itu pindah sedangkan saya begitu susah, apa karena memereka memiliki jaringan yang begitu bagus sedangkan saya tidak? sejak awal saya sudah menyatakan bersedia membayar berapa pun asalkan saya bisa pindah tapi tetap saja.....

makin hari saya makin putus asa, terlebih melihat mama yang semakin sakit jika mengingat ini, dia sudah terlanjur mambayangkan saya akan menemaninya menghabiskan hari tua, membayangkan begitu pindah saya bisa segera melahirkan cucu untuk menemani hari tuanya, tapi saya sungguh tidak berdaya, saya mulai menyerah, maafkan saya

Friday, July 24, 2009

My First Love Harry Potter


Seminggu lalu saya nonton harry potter, meskipun sejujurnya tidak antusias untuk nonton film ini. saya tidak pernah tertarik pada film-film yang diadaptasi dari novel, bagiku film merupakan pemerkosaan terhadap bukunya, para kreator film selalu gagal menerjemahkan isi buku dan umumnya ceritanya pun mengalami perubahan. Atau mungkin saya terlalu konservatif dan sulit untuk menerima perubahan .


Kakak saya selalu mengatakan agar memisahkan buku dan film. Masing-masing merupakan bentuk yang berbeda meskipun masih saudara kandung, tapi tetap saja setiap menonton film saya selalu mengharapkan hadirnya adegan-adegan tertentu yang saya sukai dari buku, dan menjadi kecewa jika adegan tersebut tidak ada pada filmnya. Mungkin satu-satunya film adaptasi yang saya anggap pas hanyalah lord of the ring trilogi.


Kembali ke harry potter yang saya tonton semalam, sesuai dugaan saya pasti akan kecewa. Meskipun masih berada di jalur buku tapi tetap saja ada begitu banyak adegan favorit saya yang tidak muncul di film, yah saya tau pasti susah untuk menerjemahkan buku ke film. Film ini juga punya banyak sisi bagus, chemistry antara pemeran harry, hermione, ron dan draco menjadi makin erat mungkin karena mereka memang tumbuh besar bersama film ini, saya berdebar-debar menyaksikan cinta lembut milik harry dan ginny, juga ikut marah menyaksikan kebodohan ron menghadapi cinta hermione. Film ini dibuat menjadi lebih gelap, lebih dewasa dan lebih mencekam menyesuaikan dengan buku yang juga mengikuti para pooter mania yang beranjak dewasa. Adegan favorit saya adalah ketika snape mengavadakedavrakan dumbledore saya bisa merasakan sakitnya snape dan perasaan terkhianatinya harry .


Bagi saya Harry potter adalah cinta pertama yang mengantarkan saya ke dunia penyihir, saya masih ingat saat pertama membaca buku ini saya gemetar,sesak napas tidak mamp u menahan rasa takjub mendapati dunia yang benar-benar asing, terlebih lagi saya membaca buku ini tanpa persiapan mental tanpa tau klu buku ini sangat bagus, dan hasilnya benar-benar seperti cinta pertama, saya terobesi, saya tak bisa jauh, berhari-hari saya menunggu kedatangan burung hantu yang mengantarkan surat kelulusan saya di hogwart. Sejak masa itu sudah beratus buku yang saya baca namun harry potter tetap punya tempat tersendiri di hatiku.


Pada akhirnya saya bisa saja menyarankan agar orang-orang seghera bergegas ke bioskop untuk menyaksikan film ini tapi dengan catatan jangan terlalu terpaku pada buku atau kalian akan kecewa. Tapi bagi yang belum membaca bukunya atau bagi yang berpikiran terbuka seperti kakak saya kalian pasti akan menikmati cerita dan special efek film ini.
Avada kedavra !!!!!!!!!!!!!!!!!

Friday, July 10, 2009

Teringat Bapak

Tadi malam saya mimpi Bapak, bahkan dalam mimpipun rindu itu terasa begitu pekat. Bapak masih sama dengan dulu, wajah ramah dengan sorot mata yang hangat. Memakai singlet dan sarung kotak-kotak kebanggaannya, persis seperti dulu. Sudah 13 tahun Bapak meninggal, ada saat-saat saya nyaris lupa akan Bapak tapi lebih banyak lagi saat-saat saya merindukannya.

Bapakku, bapak yang terbaik didunia, dia begitu keras tapi juga lembut, selalu berpura-pura tidak peduli tapi nyatanya dia yang paling peduli. Dia menolak memenuhi permintaanku tapi memenuhinya di saat dia yakin saya tidak melihatnya, bagi Bapak kebaikan tidak perlu dipamerkan. Dia perwujudan sosok pahlawan bagiku, tanpa mengharap balasan, dan yang paling menyakitkan dia rela merendahkan diri untuk kebahagiaanku.

Saya masih ingat dulu waktu SMA, ketika pulang dari sekolah saya merajuk karena menginginkan barang-barang seperti punya teman-temanku. Dengan kejam saya menyatakan bahwa semua teman-temanku anak pejabat dan hanya saya yang bukan. Ya Tuhan tolong ampuni aku karena membuat Bapak begitu sedih. Dengan 3 orang kakak yang sedang kuliah harusnya saya cukup sadar bahwa Bapak sudah berusaha melakukan segala yang terbaik untuk saya, tapi saya sungguh jahat, sungguh bebal, sungguh naif mengharapkan barang yang sangat tidak berharga dibanding perasaannya. Bapak diam hanya sorot matanya yang terluka, dan... bapak akan mencari pinjaman supaya saya bisa memiliki barang-barang itu, supaya saya bisa sama dengan teman-temanku.

Saya sungguh menyesali sikapku, lidah memang lebih tajam daripada pedang, kerusakan yang ditimbulkannya tak nampak tapi bisa menghancurkan seseorang. Bapak meninggal dunia tidak lama kemudian, bertahun ini saya tak henti menyesali / menyalahkan diri. Apa Bapak meninggal karena saya?.... apa Bapak meninggal karena kerja keras akhirnya mematahkan kekuatannya dalam hidup? Apa saya adalah cambuk yang memaksa Bapak untuk bekerja lebih keras lagi?. Saya mendapat pelajaranku tentang apa yang berharga dan yang tidak, tapi kenapa harga yang harus saya bayar begitu mahal?

Sekarang kami semua sudah bekerja, Bapak tidak sempat menghadiri perkawinanku, bapak tidak sempat merasakan hasil dari buah yang sudah ditanamnya. Setiap melihat baju batik yang di pajang di toko, tak urung terasa ada tinju yang menohok dadaku, Bapak pasti suka batik itu. Dan rindupun terasa semakin pahit, rasanya ingin menjerit sekuatnya, Bapak.... Maafkan Saya....