Wednesday, January 27, 2010

Adakah Tempat Untukku??


Rasanya sepi….. sudah 4 bulan dikantor baru ini, masih juga saya tidak menemukan tempat yang cocok untuk saya. Hari-hari berlalu begitu lambat, waktu dikota bau-bau ini begitu berbeda dengan waktu di kolaka. Dikolaka sehari 12 jam rasanya tak cukup utuk mengakomodir kegiatanku. Ada begitu banyak pekerjaan, begitu banyak teman, begitu banyak orang yang memerlukanku. Tapi disini tidak ada yang bisa saya lakukan hanya datang, duduk, diam dan pulang, tidak ada satupun pekerjaan untukku.

Sia-sia meminta pekerjaan mereka selalu menjawab mampu menghandle pekerjaan apapun, lalu sebenarnya saya disini untuk apa? Pembagian tupoksipun saya tetap tidak mendapat bagian pekerjaan apa mereka pikir saya tidak mampu bekerja? Lalu apa gunanya semua rekomendasi dari kolaka tentang kemampuanku bekerja? Saya tidak perlu pekerjaan besar dengan honor yang juga besar, saya malah tidak memerlukan honor apapun, saya hanya perlu sesuatu untuk dilakukan mengisi hari selama jam kantor sampai waktu pulang. Tapi kelihatannya semua orang lama di bidang ini sudah bertekad untuk membuat saya terasing, meskipun tampak repot luar biasa jika saya menawarkan bantuan mereka dipastikan menolak.

Sedihnya…. banyak daerah yang sudah saya kunjungi tak disangka justru dikampung sendirilah saya tidak diterima, saya menjadi asing dilingkungan ini. Rasanya pingin balik ke kantor lama tapi saya tau disinilah tempatku, diterima atau tidak diterima saya harus bertahan ada banyak orang-orang tersayang yang ingin saya bahagiakan. Mungkin jalan satu-satunya hanyalah meminta / memohon pada para pengambil keputusan agar saya dipindahkan ke kantor lain. Peduli amat dengan gelar Sarjana Kehutananku saya bersedia membuangnya untuk lingkungan baru yang lebih nyaman, dimana saja boleh asal jangan dineraka terasing ini.

Wednesday, January 13, 2010

MY BULGO RENTAL & MY LOVELY BULGO


Sudah dua bulan rentalku berjalan, sejauh ini semuanya baik-baik saja. Rasanya menyenangkan setiap hari duduk diantara buku-buku, mengamati orang dan seleranya yang berbeda-beda. Pelangganku mulai dari anak sekolah dasar sampai dengan bapak tukang ojek. Penampilan ternyata tidak menjadi ukuran untuk jenis buku yang dipinjam. Ada seorang bapak tukang ojek yang rutin setiap 3 hari sekali akan datang meminjam buku, dia menyukai semua jenis bacaan yang menurutku masuk dalam kategori berat, utamanya tentang sejarah. Ada juga seorang ibu rumah tangga yang sangat menyukai novel-novel tentang pembunuhan yang sadis seperti Hannibal, birdman, etc. juga ada anak kelas satu smp yang maniak dengan buku-buku karya Dan Brown dan Michael Crichton. ternyata ungkapan don’t judge the book by the cover juga berlaku untuk para pembaca buku.

Mengejutkan ternyata saya menyukai kegiatan ini, saya bisa duduk santai, main komputer sambil mendiskusikan buku-buku menarik dengan para pelanggan saya yang juga menyukai buku. Selama ini saya selalu berpikir kalau hanya sayalah satu-satunya pencinta buku dikota kecil ini, ternyata salah besar ada banyak anak rumahan pencinta buku yang berdatangan ketika melihat selebaran kecil yang saya tempelkan dibeberapa tempat untuk promosi.

Rental ini mungkin belum memberi keuntungan finansial tapi melihat pendapatan selama 2 bulan ini saya optimis dalam 6 bulan modal yang digunakan untuk menyewa tempat dan menambah jumlah beberapa komik dapat terbayarkan. Memang ada beberapa pelanggan nakal yang meminjam buku dan menahannya untuk waktu yang lama dan setelah ditagih berkali-kali akhirnya mengembalikan namun tak membayar denda dengan alasan tidak punya uang, hal ini benar-benar menguji kesabaran apa yang bisa kita lakukan terhadap orang yang tidak punya uang tapi egois? Syukurlah diantara 200an orang pelanggan saya hanya 3 orang yang seperti ini.

Kemarin ada kejadian yang menyenangkan, seorang ponakan kecil yang nama panggilannya di gunakan untuk nama rental datang berkunjung, melihatnya berjalan diantara rak-rak buku membuat saya tersenyum. Karena dialah yang pertama menimbulkan ide untuk membuka usaha ini, kebiasaannya merobek-robek buku membuat saya berpikir untuk menyelamatkan buku dengan cara merentalkannya. Ide memang bisa datang dari mana saja termasuk lewat bocah kecil dengan senyum termanis. Saya berharap Bulgo Rental ini bisa tumbuh besar seperti halnya My Lovely Bulgo yang juga tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar.