Saya pemarah yang buruk dan siapapun yang berada di dekat saya selalu merasakan sengatan kemarahan itu, padahal biasaya mereka adalah orang-orang yang paling menyayangi dan paling saya sayangi. Kemarahan saya selalu hadir dengan atau tanpa alasan, terkadang melihat orang tersenyum pada sayapun bisa memancing kemarahan. Ada saat-saat saya merenung apa yang salah dengan diri saya? Kenapa kemarahan dan ketidakpuasan selalu mengelilingi saya. Tetapi setelah biasa saya selalu menemukan pembenaran atas sikap saya.
Hari ini AJAHN BRAHM dalam SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA memaksa saya kembali merenungi diri. Semua ketidakpuasan diri muncul karena saya hanya melihat dua batu bata jelek dalam diri saya dan pada orang lain disekitar saya, dan melupakan 998 batu bata yang bagus. Dan kemarahan.......? kemarahan memang menyenangkan, kemarahan meredakan rasa ketidakpuasan dan rasa sakit, rasanya lebih mudah menyalahkan orang lain untuk dua batu bata jelek yang ada dalam diri kita. Saya selalu lupa tidak ada yang salah dengan mereka dan saya.
Apakah saya sekarang sudah memahami anger management? Berkat AJAHN BRAHM saya rasa iya. Tapi sekarang dimulailah babak yang terberat, memahami tidak berarti menjadi gampang menerapkannya, tapi setidaknya saya sudah melalui satu jurang meskipun masih ada ratusan jurang lain didepan, sekarang jika kemarahan memuncak saya mengingat AJAHN BRAHM, memang tidak meredakan kemarahan saya, tapi dalam kemarahan itu saya bisa mengingat kalau yang mereka lakukan semata karena mereka mencintai saya dan itu sangat membantu untuk tidak memperpanjang rasa marah saya.
Yah setidaknya sudah ada hal baik yang bisa saya lakukan, saya mulai melihat satu bata bagus dalam diri saya, smoga 997 bata bagus lain bisa segera saya temukan dan saat itu saya yakin kemarahan dan ketidakpuasan dalam diri saya akan berangsur-angsur memudar.
No comments:
Post a Comment