Friday, February 13, 2009

Curhat.............


Kadang-kadang hidup ini membuat kita tertawa banyak hal-hal yang terjadi tidak seperti yang kita inginkan contoh paling nyata yah diri saya sendiri, semasa kuliah di kehutanan saya sempat menjadi asisten dosen plus peneliti, pokoknya cita – cita saya yang paling sederhana ingin jadi seorang research or dosen, dan yang paling ambisius ingin kerja di discovery channel (tapi yang paling saya inginkan adalah menjadi penyihir yang baik). Sebulan setelah sarjana masih tetap dengan semangat yang sama, setelah setahun mulai goyah mulai ngerasa tidak berguna khususnya setelah menghabiskan uang ibu dan kakak-kakak, saya mulai mereview cita-cita saya apa iya saya akan begini terus? Rasanya malu juga, bulan-bulan berikutnya dengan banyak penolakan dari berbagai tempat tekad makin goyah, akhirnya saya memilih jalan pintas, jalan yang paling sederhana, yang paling mudah dan ….tada….. Jadilah saya salah seorang yang paling saya benci waktu kuliah dulu seorang PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Saya memang paling benci dangan PNS menghabiskan banyak uang Negara hanya untuk bermain zuma di jam kantor, PNS identik dengan korupsi baik uang Negara maupun waktu dan sekarang sebeeeeeeeeeeeeeeeeeeel saya jadi salah satu dari mereka, bagaimanapun kerasnya saya berusaha pasti semua makhluk dan manusia dimuka bumi ini akan berpikir demikian.

Awalnya saya begitu percaya diri saya akan jadi berbeda, saya akan tetap seidealis dan sebersih waktu jaman kuliah dulu, tapi setelah setahun bekerja tekad saya makin luntur, rasanya kebiasaan buruk itu selalu cepat menular terlebih saya yang merasa punya basic kehutanan malah ditempatkan di bagian perencanaan dan keuangan, dari awal sampai akhir tahun hanya merencanakan dan mengatur uang, menunduk setiap hari depan computer, depan pembukuan untuk memastikan agar uang itu sampai di bagian yang tepat dan setelah kerja keras yang luar biasa malah melihat uang itu sebagian besar dipotong oleh atasan-atasan yang menganggap uang itu milik mereka, padahal apa sih yang kurang dari harta mereka, mana mungkin seorang pegawai dengan golongan III/c bisa punya rumah mewah dan mobil sampai 3 biji (helllow ada apa dengan dunia?).

Dengan keadaan seperti itu akhirnya saya jadi mulai ikutan korupsi, bukan korupsi uang (syukurlah masih sedikit sadar klu untuk urusan uang) tapi mulai korupsi waktu, saya jadi malas masuk kantor malas ngeliat muka para bos yang kalau depan masyarakat ngomongnya kaya malaikat, rasanya saya mulai sakit jiwa, (SOS….SOS….. help……help…..)

No comments:

Post a Comment