Sunday, June 7, 2009

Born Again with The Last Lecture


“Jika kita harus mati besok apa yang kita inginkan sebagai pusaka kita?”
semua orang pasti akan menanyakan hal itu pada dirinya, semua manusia pasti berharap bisa memberikan bagian dirinya yang terbaik untuk orang-orang yang dicintainya dan Prof Randy Pausch melalui “the last lecture” berusaha menjawab pertanyaan itu.

The Last Lecture adalah rekaman kuliah yang dibawakan oleh Randy Pausch, seorang Profesor di bidang ilmu komputer di universitas Carnegie Mellon yang pada saat membawakan “kuliah tersebut” terserang 10 tumor di lever dan diperkirakan akan meninggal 4 sampai 6 bulan lagi, mengejutkan dan mengharukan karena dia tidak memanfaatkan kesempatan untuk berkeluh kesah tentang penyakitnya tapi justru meberikan pesan ceria tentang bagaimana seharusnya menjalani hidup tanpa penyesalan.

Rekaman ini bercerita tentang impian-impiannya di masa kecil dan usaha-usaha yang dia lakukan untuk mencapainya dan rasanya luar biasa mengetahui impian di masa kecil bisa membentuk keseluruhan dirimu. Hal-hal kecil yang terkadang tak berarti tapi jika direnungkan kembali ternyata berarti banyak bagi dirimu.

Rendy Pausch membagi impian masa kecilnya menjadi 5 bagian yang jika sepintas lalu merupakan impian yang benar-benar aneh dan mungkin sulit terwujud tapi dengan berbagai cara dia bisa mewujudkan kesemuanya dan meskipun hasilnya tidak seperti yang dia harapkan tapi dia memetik banyak pelajaran bermanfaat dari semua itu, pelajaran yang membuat hidupnya terasa lengkap meskipun singkat. dia menganggap masalah sebagai tembok penghalang yang harus dilewati dengan bermacam cara. tidak mesti dihancurkan tapi juga bisa diputari. misalnya dalam salah satu impian masa kecilnya dia bermimpi ingin bermain di liga sepakbola nasional, ketika dia mulai berlatih sang pelatih tidak henti menghardiknya, lelah, sedih tapi terhibur saat di akhir sesi latihan, salah seorang pelatih menyatakan “itu bagus, kalau kau membuat kesalahan dan tidak ada yang menegurmu lagi itu berarti mereka sudah menyerah” memang hal kecil tapi itu membuat saya menyadari bahwa mungkin disaat itulah dia mengerti apa arti peduli dan apa arti kritik yang membangun. Pada akhirnya masuk liga menjadi hal yang tak penting lagi karna toh dia sudah memenangkan pelajarannya.

dan akhirnya pertanyaan itu kembali terulang :
“Jika kita harus mati besok apa yang kita inginkan sebagai pusaka kita?”
Randy pausch memberikan The Last Lecture sebagai jawabannya. dia mewariskan pusaka yang sangat berharga, dan bukan hanya untuk anak-anaknya tapi juga untuk semua orang, juga untuk saya yang notabene tidak mengenalnya. Melihat rekaman ini membuat saya mengubah cara pandangku terhadap masalah.
pada akhirnya inti the last lecture bukan tentang mewujudkan impian, melainkan bagaimana cara kita menjalani hidup.Jika kita menjalani hidup dengan cara yang benar maka kehidupan akan terus akan berjalan. impian – impian itu yang akan mendatangi kita”.

No comments:

Post a Comment